Apa itu gastritis?
Gastritis adalah suatu kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung meradang atau membengkak. Gastritis atau juga sering disebut sebagai radang lambung, dapat muncul secara mendadak (gastritis akut) atau berlangsung dalam waktu yang lama (gastritis kronis). Orang awam sering menyebut gastritis adalah maag, padahal gastritis pada dasarnya berbeda dari maag.
Kondisi ini tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit gastritis adah kondisi yang dapat menjadi gejala sakit asam lambung dan bahkan bisa meningkatkan risiko kanker perut.
Seberapa umumkah penyakit gastritis?
Gastritis adalah kondisi yang sangat umum. Namun, penyakit ini lebih banyak dijumpai dalam orang-orang yang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, antinyeri, atau kecanduan alkohol. Risiko penyakit ini bisa dikurangi dengan cara mengurangi faktor-faktor pemicunya. Anda perlu berdiskusi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Apa bedanya maag dan gastritis?
Maag adalah istilah yang digunakan orang awam untuk menggambarkan suatu kondisi dengan kumpulan gejala seperti keluhan sakit perut, mual, muntah, dada terasa perih seperti terbakar, kembung, begah, dan mulut terasa asam. Maka, maag sendiri sebenarnya bukan penyakit, melainkan sebagai gejala yang menandakan adanya penyakit tertentu.
Gejala-gejala di atas dapat muncul pada orang yang mengalami gastritis, tapi penyakit-penyakit lain seperti GERD dan ulkus peptikum juga dapat memiliki gejala-gejala yang sering kali disebut sebagai maag oleh orang awam.
Definisi ilmiah maag sendiri belum ada hingga saat ini. Bisa jadi apa yang seseorang maksud dengan maag, sebenarnya adalah gastritis. Namun, ini hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter.
Seperti yang dijelaskan di atas sebelumnya, gastritis adalah peradangan pada bagian mukosa lambung. Kondisi penyakit gastritis akut dan kronis lama-lama bisa menyebabkan tukak lambung atau peptic ulcer.
Kondisi ini adalah luka yang menyakitkan yang berkembang di lapisan lambung atau usus kecil. Tukak lambung dapat terjadi di daerah di mana adanya asam atau enzim. Setelah diduga disebabkan oleh stres dan penumpukan asam, sekarang penelitian telah menemukan penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala gastritis?
Orang yang menderita kondisi ini sering tidak memiliki gejala apa pun sampai didiagnosis. Namun, Anda harus waspada jika memiliki gejala-gejala ini:
- hilang nafsu makan
- mual dan muntah
- nyeri di perut bagian atas
- merasa kenyang meski baru makan sedikit
Jika dinding lambung Anda mengalami perdarahan, Anda mungkin memiliki gejala-gejala ini:
- feses berwarna hitam
- muntah darah atau cairan berwarna pekat seperti kopi
Masih ada beberapa gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter Anda jika gejala-gejala yang dialami belum hilang juga. Anda juga perlu memberitahu dokter jika perut Anda merasa tidak nyaman setelah minum obat, terutama aspirin atau obat penghilang rasa sakit lainnya. Sebagai tambahan, jika Anda muntah darah atau buang air besar berdarah, Anda harus segera pergi ke dokter untuk mengatasi masalahnya.
Penyebab
Apa penyebab gastritis?
Penyebab umum gastritis adalah:
- Mengonsumsi obat-obatan antinyeri seperti aspirin atau obat antiradang non-steroid (NSAID)
- Sering mengonsumsi alkohol
- Infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
- Penyakit autoimun (seperti anemia parah)
- Refluks cairan empedu menuju lambung
- Penyalahgunaan kokain
- Stres
Kenapa obat antinyeri harus dihindari?
Efek samping obat antinyeri bisa berdampak adanya kerusakan saluran cerna. Kerusakan pada saluran cerna ini disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan dari obat ini dalam menghambat enzin COX (siklooksigenase) di lambung. Secara sederhana, enzim COX ini adalah enzim yang bertanggung jawab terhadap rangsangan nyeri.
Ternyata, selain bertanggung jawab terhadap mekanisme nyeri, enzim COX juga bertanggung jawab dalam pertahanan lapisan kulit dalam lambung. Pasalnya, penghambatan enzim COX di lambung dari obat antinyeri akan menyebabkan pengikisan dinding lambung.
Akibatnya, lambung jadi rentan teriritasi oleh asam lambung apabila terpapar terus menerus. Sehingga, perdarahan lambung dapat terjadi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, lambung akan berlubang. Dalam kondisi medis, kondisi ini disebut sebagai perforasi lambung.
Perforasi lambung dapat menyebabkan isi lambung bocor ke rongga perut dan menimbulkan infeksi. Nah, jika rongga perut sudah terinfeksi, hal tersebut akan menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Infeksi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang membuat berbagai organ dalam tubuh berhenti berfungsi. Kondisi ini termasuk gawat darurat medis dan bisa mengancam nyawa.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk gastritis?
Ada beberapa hal yang bisa membuat Anda terkena kondisi ini. Faktor risiko penyebab penyakit gastritis adalah:
- Sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan
- Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB
- Stres atau kelelahan
- Pola makan berantakan dan tidak teratur
- Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit
- Penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi: HIV/AIDS, penyakit Crohn, dan penyakit infeksi bakteri lainnya
- Alergi makanan, khususnya bagi orang yang memiliki esophagitis eosinophilic (EoE, gangguan pencernaan). Kondisi ini bisa menjadi pemicu gastritis. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi untuk mendeteksi alergi makanan guna menghindari kondisi gastritis.
Sumber : https://hellosehat.com
0 komentar:
Posting Komentar